Konstipasi adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak bisa buang air besar secara teratur (kurang dari tiga kali seminggu). Kondisi ini merupakan salah satu efek samping yang paling sering terjadi saat kehamilan, dimana sebagian dari ibu hamil mungkin akan mengalaminya. Keluhan ini akan makin berat bila sebelum hamil sudah mengalami konstipasi.
Selengkapnya
Munculnya garis merah muda atau keunguan pada dinding perut, payudara, lengan atas, panggul dan paha bisa dialami pada sebagian wanita hamil. Kira-kira setengah dari ibu hamil bisa mengalami stretch marks, terutama saat trimester ketiga. Stretch marks bukan merupakan tanda bahwa terjadi kelebihan berat badan. Tetapi disebabkan karena peregangan kulit disertai dengan peningkatan hormon kortison yang normal terjadi saat kehamilan. Peningkatan hormon ini dapat melemahkan serabut elastis dari kulit.
Selengkapnya
Selama trimester pertama, rahim yang membesar akan menekan kandung kemih sehingga bunda akan berkemih lebih sering dari biasanya. Bunda mungkin juga akan mengalami keluarnya sedikit urin saat batuk, bersin atau tertawa.
Selengkapnya
Rasa ingin pingsan atau pusing saat hamil bisa terjadi karena perubahan sirkulasi selama kehamilan, di mana terjadi penurunan aliran darah ke tubuh bagian atas karena tekanan rahim ke pembuluh darah di tulang belakang dan panggul.
Selengkapnya
Sakit pingang merupakan keluhan yang paling sering dirasakan oleh ibu hamil, terutama saat trimester ketiga. Ada beberapa penyebab sakit pinggang saat hamil.
Selengkapnya
Banyak ibu hamil yang mengalami sakit kepala. Saat kehamilan dini, peningkatan sirkulasi darah dan perubahan hormonal dapat menyebabkan sakit kepala. Kemungkinan penyebab lainnya termasuk stres atau cemas, kelelahan, hidung tersumbat dan kelelahan mata.
Selengkapnya
Lebih dari setengah ibu hamil mengalami heartburn – dan sebagian besar, pertama kali mengalami gejala ini. Heartburn, juga disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) disebabkan oleh aliran balik dari isi lambung ke arah kerongkongan.
Selengkapnya
Bunda akan lebih rentan terhadap masalah gigi dan gusi saat hamil. Perubahan pada rongga mulut berkaitan dengan peningkatan jumlah plak, yaitu lapisan bakteri yang lengket dan tidak berwarna yang melapisi gigi. Perubahan hormon juga membuat gusi menjadi lebih rentan terhadap efek kerusakan dari plak. Jika plak mengeras akan berubah menjadi karang gigi.
Selengkapnya