Setelah melahirkan, banyak ibu mengalami tantangan baru, salah satunya nyeri saat menyusui. Rasa sakit ini bisa membuat ibu tidak nyaman, bahkan ragu melanjutkan proses menyusui. Padahal, menyusui adalah momen penting yang memperkuat ikatan ibu dan bayi sekaligus memberi nutrisi terbaik bagi si kecil.

Persalinan normal, gentle birth, pro normal bukan hanya tentang bagaimana seorang ibu melahirkan, tapi juga bagaimana tubuhnya dipersiapkan untuk proses menyusui yang alami.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu praktik penting dalam mendukung keberhasilan menyusui dan tumbuh kembang bayi. IMD dilakukan dengan cara menempatkan bayi di dada ibu segera setelah lahir dan membiarkannya mencari puting serta mulai menyusu secara alami selama setidaknya satu jam pertama kehidupan. Namun, keberhasilan pelaksanaan IMD sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat persalinan. Maka pertanyaannya: apakah IMD akan lebih optimal jika dilakukan di tempat bersalin yang pro normal?

Dalam proses menyambut buah hati, banyak ibu yang kini semakin selektif dalam memilih tempat bersalin. Tak hanya mencari kenyamanan, mereka juga mengutamakan pendekatan gentle birth dan dukungan menyeluruh terhadap menyusui. Tembuni Birth Center sebagai klinik bersalin pro normal hadir menjawab kebutuhan ini. Dengan fokus pada lahiran normal, pelayanan ramah ibu-bayi, serta pendampingan laktasi terpadu, Tembuni menjadi pilihan bagi ibu yang menginginkan pengalaman persalinan alami dan penuh kasih.

Puasa bagi ibu menyusui memiliki tantangan tersendiri karena kebutuhan nutrisi ibu tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk produksi ASI. Jika ibu mengalami tanda-tanda berikut, sebaiknya mempertimbangkan untuk membatalkan puasa:

Mudik saat Idul Fitri bisa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu menyusui (busui). Perjalanan jarak jauh memerlukan persiapan ekstra agar ibu dan bayi tetap nyaman dan sehat selama perjalanan (Kemenkes RI, 2022). Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan busui sebelum mudik.

Puasa selama masa menyusui merupakan topik yang penting dan sering menjadi perhatian bagi para ibu. Beberapa ibu menyusui merasa mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik, sementara yang lain khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi. Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan ilmiah dan medis mengenai puasa bagi ibu menyusui, serta beberapa tips untuk menjalankannya dengan aman.

Air Susu Ibu (ASI) adalah hadiah alami yang tak ternilai bagi bayi. ASI eksklusif, yang berarti memberikan hanya ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, kecuali obat atau vitamin yang diresepkan, adalah cara terbaik untuk memastikan bayi mendapatkan awal kehidupan yang sehat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan banyak lembaga kesehatan lainnya merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.