World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai 2 tahun. Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui memberikan berbagai keuntungan bukan hanya bagi bayi dan ibu saja namun juga bagi tempat kerja sang ibu. Angka absensi ibu pada perusahaan lebih rendah karena anak lebih jarang sakit. Dengan memberikan ASI kedekatan ibu dengan bayi tetap dipertahankan, bahkan pada saat berjauhan, serta menghemat pendapatan ibu karena tidak perlu membeli susu formula.
Selengkapnya
Masalah yang paling sering terjadi pada ibu yang menyusui adalah puting susu nyeri/lecet. Keadaan seperti ini biasanya terjadi karena posisi bayi sewaktu menyusu salah. Bayi hanya menghisap pada puting karena aerola sebagian besar tidak masuk ke dalam mulut bayi. Hal ini juga dapat terjadi pada akhir menyusui bila melepaskan hisapan bayi tidak benar.
Selengkapnya
Memang ada beberapa bentuk puting susu. Ada yang panjang, ada yang pendek, datar, atau terbenam. Dengan berlanjutnya kehamilan, puting akan menjadi lentur. Namun adakalanya pada saat lahir puting belum menonjol keluar. Beberapa ibu yang merasa putingnya datar atau terlalu pendek menganggap bahwa ia tidak akan berhasil menyusui.
Selengkapnya
Sekitar hari ke tiga setelah melahirkan, seringkali payudara terasa penuh, tegang dan nyeri. Keadaan ini disebabkan oleh karena adanya bendungan pada pembuluh getah bening. Hal ini merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi. Bila oleh karena sakit ibu tidak menyusui dan jika keadaan ini makin berlanjut, maka kulit payudara akan tampak lebih mengkilat dan sering ibu sampai mengalami demam.
Selengkapnya
Masih banyak ibu merasa bahwa ASI nya tidak mencukupi dan ada keinginan untuk menambah susu formula. Perasaan ini timbul karena setelah beberapa hari memang payudara tidak terasa tegang lagi dan bayi sering minta disusui. Padahal ini merupakan hal yang wajar. Payudara memang tidak terasa tegang lagi walaupun produksi ASI tetap banyak dan bayi memang sering minta disusukan oleh karena ASI cepat tercerna dan perut cepat menjadi kosong.
Selengkapnya
ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan disebut kolostrum. Kolostrum jumlahnya sedikit dan akan meningkat terus dalam beberapa hari, bila kaidah-kaidah menyusui dikuti dengan baik. Hari ke-1 sebanyak 5 mL, hari ke-2 sebanyak 5-15 mL, hari ke-3 sebanyak 15-30 mL, hari ke-4 sebanyak 30-45 mL dan hari ke-5 sebanyak 45-60 mL. Selanjutnya ASI transisi pada hari ke 5-14, volum ASI akan semakin bertambah dan matang pada hari ke-15.
Selengkapnya
Inisiasi menyusu dini adalah proses dimana bayi ditengkurapkan di atas dada atau perut ibu. Kulit bayi menempel dengan kulit ibu, dan mata bayi diletakkan sejajar dengan puting susu ibu. Ibu dianjurkan menyentuh bayi dan menyangga ringan bagian bokong bayi. Bayi diberi topi dan diselimuti. Biarkan bayi mencari sendiri puting ibu. Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit belum terjadi proses menyusui dini, ibu dibantu untuk mendekatkan bayi ke putingnya dan bayi diberi waktu untuk melanjutkan kembali proses tadi selama setengah sampai satu jam.
Selengkapnya
Persiapan menyusui sebaiknya dilakukan sejak bayi belum dilahirkan. Persiapan anatomi, pemahaman dan motivasi ibu dan keluarga, serta nutrisi yang baik diperlukan untuk keberhasilan menyusui. Selain itu, idealnya tenaga kesehatan mempunyai tujuh kali kontak dengan ibu dan keluarganya untuk mendukung keberhasilan menyusui. Dua kontak pertama dilakukan antenatal berupa konseling menyusui, kontak ketiga segera setelah bayi dilahirkan, kontak keempat dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir, kontak kelima saat bayi berusia 1 minggu, sedangkan dua kontak terakhir dilakukan saat bayi berusia sekitar 1 dan 2 bulan.
Selengkapnya