Setelah proses panjang dan penuh perjuangan dalam melahirkan, ada satu fase penting yang kerap terlupakan atau tergantikan oleh rutinitas medis: Golden Hours—satu hingga dua jam pertama setelah bayi lahir. Momen ini merupakan masa krusial dan sangat berharga untuk bonding antara ibu dan bayi, yang seharusnya tidak terganggu kecuali ada kondisi medis mendesak.

Gentle Birth atau persalinan lembut hadir sebagai sebuah pendekatan yang menekankan ketenangan, kesadaran, dan penghormatan terhadap proses fisiologis tubuh. Konsep ini sangat selaras dengan filosofi dan praktik yang diterapkan di Tembuni Birth Center, tempat yang mengintegrasikan ilmu kebidanan modern dengan kearifan lokal dan pendekatan alami.

Melahirkan adalah proses alamiah yang luar biasa. Namun, dalam sistem medis modern yang sangat terfokus pada intervensi, banyak perempuan justru mengalami persalinan yang jauh dari harapannya. Untuk itu, semakin banyak ibu yang kini menyusun birth plan—rencana persalinan pribadi yang dirancang untuk menjalani persalinan normal yang tenang, aman, dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.

Melahirkan normal adalah proses fisiologis yang telah menjadi bagian alami dari kehidupan perempuan selama ribuan tahun. Namun dalam praktik modern, intervensi medis seperti induksi, episiotomi, dan operasi caesar sering kali menjadi pilihan pertama. Meskipun teknologi medis sangat berguna dalam kondisi darurat, semakin banyak ibu yang kini memilih kembali ke cara alami dan sadar dalam melahirkan: yaitu persalinan normal secara alami dan nyaman.

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah kondisi pecahnya selaput ketuban sebelum tanda-tanda persalinan muncul, umumnya terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu. Ketika ketuban pecah tanpa disertai kontraksi, janin kehilangan pelindung alami yang dapat meningkatkan risiko infeksi, prematuritas, hingga kematian perinatal.

Puasa selama kehamilan merupakan keputusan yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati, mengingat kebutuhan nutrisi ibu dan janin harus tetap terpenuhi. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ibu hamil harus segera membatalkan puasanya meliputi:

Puasa bagi ibu menyusui memiliki tantangan tersendiri karena kebutuhan nutrisi ibu tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk produksi ASI. Jika ibu mengalami tanda-tanda berikut, sebaiknya mempertimbangkan untuk membatalkan puasa:

Mudik saat Idul Fitri bisa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu menyusui (busui). Perjalanan jarak jauh memerlukan persiapan ekstra agar ibu dan bayi tetap nyaman dan sehat selama perjalanan (Kemenkes RI, 2022). Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan busui sebelum mudik.