Melakukan olah raga saat hamil akan lebih mudah pada 24 minggu pertama kehamilan. Pada tiga bulan terakhir bunda akan merasakan kesulitan melakukan olah raga yang sebelumnya mudah dilakukan dan hal ini merupakan sesuatu yang normal. Bila bunda tidak terbiasa berolah raga maka mulailah dengan berolah raga minimal 5 menit sehari dan tambah 5 menit tiap minggu sampai mencapai 30 menit setiap kali latihan.

Sebagian ibu hamil pasti merasa kuatir saat dianjurkan melakukan olah raga saat hamil. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan olah raga saat hamil asalkan sudah berkonsultasi dengan dokter, mengikuti panduan dan tidak ada kontra indikasi berkaitan masalah kesehatan dan kehamilan.

Pada kehamilan tanpa komplikasi, baik yang tidak pernah berolah raga maupun yang sudah terbiasa, ibu hamil dianjurkan untuk berolah raga. Tetapi pada kehamilan dengan komplikasi tidak dianjurkan untuk berolah raga karena dikhawatirkan akan memperberat kondisi kesehatan atau membahayakan ibu hamil maupun janin.

Konsultasi dengan dokter anda untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan atau kehamilan yang membatasi berolah raga saat hamil.

Saat hamil terjadi beberapa perubahan pada tubuh yang dapat mempengaruhi kemampuan saat berolah raga

Jenis dan intensitas olah raga yang bunda lakukan selama kehamilan tergantung pada kondisi kesehatan dan seberapa aktif anda sebelum hamil. Olah raga yang aman paling aman untuk ibu hamil yang tidak pernah berolah raga adalah :1. BerjalanMerupakan salah satu latihan jantung yang paling baik untuk wanita hamil dan mampu menjaga stamina tanpa mengganggu lutut dan pergelangan kaki. Aman dilakukan selama 9 bulan kehamilan dan dapat dilakukan setiap hari.

Makanan sehat dan bervariasi akan membantu bunda untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan saat hamil. Terdapat beberapa vitamin dan mineral yang penting

Kebutuhan akan zat besi sangat meningkat saat hamil, karena itu dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi dan mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan zat besi. Tetapi bila tidak dilakukan dengan cara yang tepat maka zat besi dalam suplemen atau bahan makanan yang dikonsumsi mungkin tidak akan diserap secara maksimal oleh tubuh.